Jumat, 17 Februari 2023

Nasihat

 Mengapa Ambil Pusing

Oleh Eka Wiyati



Terkadang kita harus tutup mata dan telinga, terus melangkah dengan gagah meskipun tak membusungkan dada. Biarlah orang mau berkata apa, selusuri relung hati meski malas mikir, tetapi tetap menjaga hati.

Begitulah kehidupan, tidak selamanya apa yang tampak oleh mata itu adalah perwujudan yang sebenarnya. Banyak senyum ditebar dengan harapan agar orang menganggap semua baik-baik saja. Akan tetapi yang terjadi sebenarnya senyum itu berkembang untuk menutupi luka yang menganga.

Bukan saja tentang senyum, tidak jarang seseorang menunjukkan kemesraan dengan pasangannya. Tampak bahagia disertai atribut romantis penuh kasih sayang dan cinta. Sungguh ironi, ketika semua mata dan jiwa terpana olehnya. Ibarat fatamorgana yang begitu menyejukkan di tengah sahara, namun apalah daya itu semua tidak nyata. Kemesraan yang ditampilkan hanya kulit pencitraan bukan percintaan sesuai harapan.

Dunia memang fana, hati pun tidak pernah konsisten. Perlu diyakini bahwa allah maha membolak-balikkan hati ( muqollib al-qulub ). Bukan masalah plin-plan atau tidak berprinsip. Tetapi itulah faktanya. Bahwa sesuai dengan situasi hatinya, maka iman seseorang pun selalu naik turun.

Terlepas dari semua hal di atas, baik senyum penutup luka ataupun mesra sebatas pencitraan. Sesungguhnya setiap kita memiliki suatu pilihan. Karena hidup adalah pilihan, apapun pilihannya pasti ada kurang dan lebihnya. Oleh sebab itu apapun pilihannya kita harus jalani dengan penuh tanggung jawab serta rasa syukur kepada-Nya.

Sampai di sini, maka mari sejenak kita berdamai dengan hati, salah satu cara tidak perlu mengambil pusing semua hal yang menimpa kita. Tetap jalani hidup dengan penuh semangat, selalu berpositif tinking.

Dari Abu Hurairoh radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Allah Ta'ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku."


Semuanya sudah jelas, maka ketika kita dihinggapi rasa pusing dan malas mikir, sejenak ikuti saja. Anggaplah sebagai istirahat jiwa dan kalbu, untuk tetap istikamah mengingat Sang Maha Kuasa, berserah mohon ampunan atas segala khilaf dan dosa. Abaikan pendapat mahluk-Nya yang selalu mencari pembenaran diri,  biarlah orang benci asal allah sayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar