Selasa, 25 Desember 2018

Suara qolbu

Sekeping Hati
                                 💔


Dulu kau hanya teman biasa
Tapi kau selalu ada untukku, sungguh istimewa
Hingga tanpa ku sadari
Aku tak bisa hidup tanpamu, seorang diri


Kini setelah aku bersamamu
Semua terlihat indah dan penuh harapan
Hari berganti minggu
Bulan berganti tahun....

Hari-hariku penuh senyum
Bagai bunga mekar mewangi
Hingga tak kusadari dalam diam
Semua telah berubah bagai mimpi

Dulu senyummu berseri-seri
Kini wajahmu bagai besi, penuh misteri
Dulu sentuhmu menghangatkan qolbuku
Kini sapamu meremuk redamkan qolbuku

Sungguh tak ada yang abadi
Aku sadar sepenuh jiwa
Aku tak meminta purnama atau mentari
Tapi mengapa cahayamu kini sirna

Dia tidak lebih baik dariku
Meski aku tak sempurna
Kuikhlaskan separuh jiwamu
Tapi qolbuku tak dapat sembunyi dari balada

Tak mampu bibirku bercerita
Tak mampu air mataku mengalir
Tak kuasa hatiku bertahta
Tak aya, jiwaku pun tak berdaya dan terplintir

Kini semua telah berlalu
Ku jalani penuh liku
Ragaku bersemayam
Tapi jiwaku mengembara, bagai angin malam

Tak ingin ku cari pelabuhan
Karena engkau nahkodaku
Ini perahuku, sebagai tumpuan
Meski layar terkembang tak menentu

Bukan aku putus asa
Bukan pula aku meminta
Aku hanya ingsan biasa
Tak luput dari salah dan lupa

Separuh hatimu tak utuh lagi
Disudut jiwamu aku menanti
Hanya doa ku panjatkan
Semoga ini terlewati sampai tujuan

Ku tanggung kisah ini
Ku jalani mestki tak pasti
Senyumku semu
Bahagiaku palsu
Sungguh aku tak tahu
Sampai kapan kisah ini, setia bersamaku

Hati yang separuh, mungkinkah kau utuh lagi
Harapan yang tak pasti, mungkinkan menjadi nyata
Senyum penuh misteri, mungkinkan membuka tabir mimpi
Deritaku ujianku, semoga balada segera sirna

Aku sendiri di keramaian
Aku senyum di kesedihan
Aku akan tetap menanti secerca harapan
Aku, inilah kisahku yang penuh kerinduan

Semangat pagi cinta
#Eka Wiyati#menulis semudah bernafas
#Alinieaku#kmonovember

Tidak ada komentar:

Posting Komentar